Tuesday, October 18, 2005

Renungan dan Hikmah bersama Den Bladus-2

Salah Kostum…!!!

Wah pagi ini aku benar-benar salah kostum…!!!
Begini critanya…seperti biasa tiap pagi rutinitas..naik kereta utuk kekantor..apalagi di bulan puasa untuk menghindari macet..agar bisa berbuka dirumah. Tetapi pagi ini..lagi-lagi aku jadi korban Den Bladus. Biasanya memang kalau pagi aku naik kereta AC untuk berangkat kekantor dan kalau pulang baru gonta-ganti kadang-kadang naik AC kadang-kadanag KRL ekonomi tergantung waktu dan kondisi di statisun saja..pokoknya aku ndak maksain harus naik ini atau itu…Cuma memang kalau berangkat belum pernah aku naik selain yang KRL AC soalnya tahu sendiri yang KRL ekonomi penuh sampai meluber ke atas…gerbong..so aku ngalah saja lah deh naik yang AC biar ndak nambah kesumpekan didalam kereta.

Karena aku datang lebih awal kestasiun pagi ini aku agak santai dan duduk-duduk dulu eh nggak tahunya ketemu sama kawan aku Den Bladus..” he ! Cak ngapain awakmu ? “ teriak Den Bladus. “ Sik! Santai sik…capek aku mlaku terus..mau ! ‘ kataku. “ Ayo beli tiket Cak kretone mau jalan !” . “ lho ! kreto opo ? masih jam segini santai sik lah ! kataku. Tapi Den Bladus maksa aku untuk beli tiket ngikut dia katanya mau ngobrol-ngorbol. Ternyata Den Bladus pagi ini ngajakin beli tiket ekonomi katanya dia buru-buru ke kantor dan memang yang KRL ekonomi ini 10-15 minute lebih awal dibanding yang KRL AC. “ Den ! isuk2 gini nggak panas ta..naik KRL Ekonomi ? ‘ tanyaku. “ udahlah cak ! ora-ora..kalau pagi gini ndak panas udaranya masih seger..so lumayan lah ! bela Den Bladus. Kupikir-pikir biarin lah sekali-kali coba naik yang KRL AC pagi-pagi, hitung-hitung lumayan menghemat 6000 soalnya tiket Ekonomi Cuma 1500 rupiah sedangkan kalau AC kan 7500. lagian aku udah lama pingin coba naik yang ekonomi ini semenjak sebulan lalu efektif pindah lokasi kerja di merdeka barat, .soalnya lama-lama kok berasa juga pengeluaran buat transport aku, kalau harus naik AC terus. Pendek cerita aku pagi ini naik ekonomi sama Den Bladus dan mendapat tempat di tengah-tengah dekat sambungan gerbong.

Belum lama dikereta yang tentu sudah tahu semua penumpangnya bejubel kayak ikan teri dipasar ditumpuk-tumpuk, aliran segar mulai mengalir dari dalam baju alias keringat sedikit-sedikit menetes membasahi baju..hawa panas mulai menghinggapi seluruh badan karena sedikitnya ruang udara bebas dan membuat aku makin berkeringat dan jadi jadi kurang nyaman juga. Den Bladus hanya senyum-senyum melihat aku beberapa kali kipas-kipas sambil menyeka keringat di muka. “ sialan kowe Den ! katanya kalau pagi ndak panas..lha aku “ mruntus” kayak gini …! Ntar aku sampai kantor basah kuyup sama keringat..wah jadi nggak enak-semua nih ! Kataku sambil sungut-sungut. Bukannya empati or merasa bersalah Den Bladus malah cekikikan ngetawain aku. Sambil ketawa cekikikan ditahan-tahan soalnya ramai banyak orang. Dia bilang “ Oalah Cak –Cak !Sampeyan iku kepanasan soalnya salah kostum ! lha ini kan kereta Ekonomi , sampeyan kok pakai jaket tebal gitu ! yo pasti keringetan hik hik…! “. “ Kupret lu ! lha aku kan pakai jaket soalnya biasanya naik yang AC “ bela aku nggak mau kalah. “ Ya sudahlah dinikmati saja..anggap saja pagi-pagi mandi sauna, lagian kapan lagi kita berkeringat, orang olah raga juga sudah ndak pernah ! itung-itung jadi sehat dan nanti seger kalau pagi-pagi keringetan “ kata Den Bladus dengan nada ceramah dan meledek. Akhirnya daripada menggerutu mikirin ketidaknyaman yang tidak mengurangi bahkan menambah ketidaknyamanan ini, aku ambil hikmah dan positifnya saja lah , seperti dibilang Den Bladus anggap saja ini sehat dan olah-raga, dan coba refleksikan ketidaknyaman ini dalam diri dengan bersyukur kepada Tuhan bahwa ternyata selama ini aku diberi kenyamanan dengan rizki yang lebih sehingga bisa milih-milih mau naik kereta apa saja tidak tergantung oleh kondisi uang seperti yang mungkin dialami oleh orang-orang yang terpaksa naik KRL ekonomi dengan segala ketidaknyamanannya karena terpaksa keadaan yang memaksa mereka menerima semua ketidaknyaman itu. Semoga pengalaman hari ini membuat aku bertambah syukurnya atas melimpahnya nikmat Tuhan selama ini.

Selagi aku melamun-lamun menggali-gali hikmah-hikmah positif… tiba-tiba Den Bladus ngomong. “ Eh Cak ! bicara masalah salah kostum…bukan kamu saja yang salah kostum ?”. “ Maksudmu apa ? “ tanyaku. “ Gini Cak ! kalau dipikir-pikir sekarang ini banyak kali orang yang salah kostumnya lebih parah dibanding Sampeyan Cak ! Coba perhatikan berita-berita yang sering kita dengar di televise, radio dan surat kabar ? “ celoteh Den bladus yang nggak jelas apa maksudnya. “ Lihat saja berita-berita itu ada yang harusnya jadi preman pakai kostum anggota DPR atau Ulama, adalagi yang harusnya kostumnya jadi Penegak Hukum untuk nangkap-nangkap koruptor eh malah jadi yang mengkebiri hukum dan kooruptor itu sendiri, belum lagi yang itu tuh ! yang harusnya pemerintah tugasnya mensejahterakan rakyat eh..lihat tuh dari dulu sampai sekrang yang ada juga menyengsarakan rakyat..deh ! udah deh pokoknya kalau di daftar banyak banget deh cak ! termasuk kamu juga itu he he..!” celoteh Den Bladus panjang lebar. ‘ Kupret ! masak aku di sangkut pautin juga di daftar orang-orang Salah Kostum. “ Ya sudah lah Den ! trus mau diapain..lagi ! memang dari sononya kita manusia itu bawaanya salah kostum ! Lha di Kitab Suci kan udah disebut kalau manusia itu Hamba Tuhan, tapi dari jaman Nabi Adam sampai sekarang..berapa orang yang bener-bener jadi Hamba...? yang ada juga pada melebihin kostumnya. Obrolan kita pun akhirnya meluas kemana-mana membahas masalah salah kostum mulai dari rakyat kecil sampai pejabat bahkan sampai urusan kita ke Tuhan. Pokoknya pagi ini di kereta ekonomi udah berkeringat plus mulut kering gara-gara maladeni Den Bladus ngobrol, yang kalau ditulis mungkin bisa sepanjang Serpong – Tn. Abang yang kesimpulanya akhirnya kita sepakati berdua , biarin sajalah orang-orang salah kostum yang penting kita jaga diri kita masing-masing agar tetap dalam koridor kostum yang harusnya kita pakai baik dalam hubungannya dengan Tuhan maupun dalam urusan kedunia. Kupikir-pikir Sepertinya setiap kali ketemu dengan Den Bladus selalu ada ide-ide dan hikmah-hikmah yang bsia kita gali bersama-sama…Ok deh..thanks for my best friends Den Bladus dan Tuhan yang telah memberikan segala Nikmatnya kepada aku selama ini semoga kita/ aku khususnya bisa menjadi orang-orang yang bersyukur dan tetap berhak menngunakan kostum Hamba di Hadapan-Nya.

Begitulah cerita salah kostum pagi ini dan aku pun berpisah dengan Den Bladus di stasiun Tanah Abang untuk menuju ke tempat kerja masing-masing. By Cak Joyo

Wednesday, October 12, 2005

Renungan..... bersama Den Bladus.!!!


Cerita Ibu Hamil...dalam Kereta Negeri....!

Penulis: Cak Joyo

Ah..seperti biasa pagi ini..aku naik kereta.. jurusan Serpong-Tn Abang..
walaupun agak telat..sampai stasiun eh ternyata dapat tempat duduk juga...rupanya hari senen..
banyak yg telat jadi..masih bnyak tempat duduk yg kosong...Asyiknya pagi ini aku duduk sama
kawan akrab aku...dari kecil sampai sekolah...jadi ngobrol deh sana-sini..mulai dari keluarga, kondisi stasiun, BBM sampai masalah negara yang carut marut....pokoknya selalu ramai klu ketemu dia...
oh ya kawan aku itu dikenal panggilannya..."Den Bladus" ceritanya panjang..kenapa dipanggil begitu...yang jelas dia orangnya emang "Sak Enaknya sendiri" atau istilah..kerennya.."freedom to be you", gaya nya nggak ...gaya 'blast' tapi gitu-gitu dia punya pengetahuan banyak..baik masalah agama, politik, sosial..pokoknya semua hal pasti dia komentari klu dianggapnya nggak betul..mungkin karena bawaan jawa timuran jadi..suka ceplas-ceplos, kritis dan..sok ramah..he he...Ya tapi karena itulah..karena kita sekampong...jadi akrab sama aku karena kurang lebih sama..stylenya walaupun ada sedikit berbeda..dalam hal-hal tertentu....pokoknya seru..lain kali ajalah aku cerita tentang dianya....

Nah..lagi enak-enaknya ngobrol dikereta..satu-persatu penumpang mulai masuk...sampai akhirnya penuh semua kursi.. tiba-tiba masuk ..seorang Perempuan setengah Baya yang lagi Hamil masuk dgn buru-buru dan mencari-cari kursi kosong..pdahal sudah penuh ..akhirnya Ibu tersebut berdiri tak jauh dari tempat kita duduk. Akhirnya aku dan Den Bladus pun saling pandang..dan mulai komentar....! aku bilang sama Den Bladus..biarin aku berdiri saja..kasihan Ibu hamil itu biar duduk ditempatku..soalany aku jadi inget klu istri lagi hamil juga..jadi kasihan...Tapi tiba-tiba Den Bladus.. memegang tangan aku..Jangan ! udah tetap duduk saja...dgn sedikit menekan pundak aku..tentu saja aku kaget...kenapa dia melarang aku..menawarkan tempat duduk aku...? dalam pikirku..wah Kawan aku ini sudah tidak punya sensitifitas Sosial lagi...udah berubah dia...sampai ketika mulutnya membisik ke aku mengatakan.. ' Gini Cak yang kayak giini ini ..yang nggak benar,...harusnya yang memberikan tempat duduk itu penumpang yang duduk ..di kursi Prioritas itu bisiknya ( di kreta AC memang ada 8 jatah kursi berhadapan yang disebut kursi prioritas yang disitu ada gambar orang cacat, orang hamil dan orang tua (lansia)). Walau agak risih..aku dengarkan juga ocehan Den Bladus..katanya..diluar negeri...kursi prioritas itu baru boleh ditempati klu di kreta itu tidak ada penumpang orang cacat/hamil/lansia...nah klu ada mereka-mereka yang duduk harus mengalah memberikan ke penumpang prioritas...! dalam hati...wah sejak kapan dia pernah ke luar negeri ..kalau iya hebat juga dia... 'trus masalahnya apa..klu aku mau kasih tempat duduk aku..?' sergah aku penuh tanda tanya..

Dgn pasang tampang serius Den Bladus sedikit keras bicaranya kali ini..".Nah kalau kamu yang ngasih tempat dudukmu.. tidak ada proses pembelajaran....baik bagi penumpang yang duduk di kursi prioritas itu..maupun terhadap Ibu Hamil itu...bahwa dia ber Hak meminta duduk di kursi prioritas walaupun sudah ada orang yg duduk disitu apalagi klu orang itu bukan kategori prioritas. Nah ! klu ndak ada proses pembelajaran..selamanya orang-orang itu nggak ngerti dan
nanti nantinya tetap saja begitu....dan yang kayak gini ini nih...yang bikin negara kita ndak maju-maju...ndak ada kesadaran sosial dan...disiplin diri...! Sekali-kali kita harus tegas...siapa lagi yang peduli dengan negara ini..dengan memperbaiki hal-hal yg kecil kayak gini...!". Dengan sedikit bingung sekaligus kagum..juga dgn pemikiran Den Bladus aku akhiri pembicaraan..”Ya sudah ! trus gimana solusinya...biar ibu Hamil itu bisa duduk ?” tanya aku dgn kesal kepadanya,
sebentar ! ..katanya...eh tiba-tiba dia berdiri dan menghampiri Ibu Hamil itu dan menyapa dan mengajak ke arah tempat duduk prioritas.

Dengan gaya diplomasi jawa..dia meminta salah satu penumpang dikursi prioritas untuk memberikan tempat duduknya kepada Ibu Hamil tersebut..dan memintanya pindah ke kursi Dia sendiri yang ditinggalkannya tadi....sambil sedikit ngoceh masalah fungsi kursi prioritas..! akhirnya duduklah Ibu hamil itu di kursi prioritas dan Bapak-bapak yang diminta pindah tadi duduk disebelah aku....Den Bladus pun kembali ke tempat aku duduk dan berdiri didepanku..wah dalam hati..aku makin..kagum sama kawan aku itu..karena pola pikirnya yang cerdas, dedikasi, berani dan baik hati.....tapi.. belum habis rasa kagumku..tiba-tiba dia membungkuk dengan nada pelan bilang ke aku..” Eh Cak awakmu mau lak wis niat nolong Ibu Hamil iku kan ? keluar deh logat campuran jawa timurannya. “ Nah..sekarang dia kan udah duduk nang nggone kan ?. gantian awakmu saiki ngadeko (berdiri) ..sini ! sambil menarik tangan aku..agak keras...sampai hampir terjerembak aku dan..dengan cepat dia duduk di tempat aku..”Dasar kupret ! ‘ ngedumel (ngomel) aku..dasar Den Bladus !...kirain dia yang mau berdiri...?!.

Tapi kupikir-pikir tak apalah..toh tadi aku udah niat, dan den Bladus pun udah kasih pembelajaran dan perbaikan untuk negeri ini...dgn hal-hal yang kecil ..ya.. sedikitnya di gerbong aku tadi lah...he he..senyum-senyum sendiri aku.

Tak lama kemudian kereta meluncur...menuju stasiun tanah abang...akupun berdiri bergoyang-goyang menggelantung dipegangan kereta..sementara Den Bladus...udah Mulai mendesis...alias ngorok..untung nggak terlalu keras..begitu kereta mulai jalan...sial ! kataku..enak aja dia tidur..dgn kaca mata hitamnya..yg sudah nggak zaman lagi itu….akupun menikmati perjalanan sambil merenung-renung...kejadian kecil didalam kereta bersama kawan akrab aku Den Bladus..pagi ini…dan coba merendra-renda mimpi dan cita-cita… seandainya ada kesadaran-kesadaran dan keberanian-kebaranian yang seperti ditunjukkan oleh Den Bladus untuk melakukan perubahan-perubahan dan perbaikan-perbaikan budaya dan disiplin …ya minimal dari pejabat-pejabat, orang-orang cerdik-pandai, ulama-ulama atau siapa saja lah yang sudah paham ….. tentu negeri ini dengan segera bisa diubah culture nya atau bahasa agamanya Akhaknya…kalau dipikir aneh juga ya…di luar negeri dalam hal tertentu Akhlak nya lebih mulia dari orang-orang negeri ini yang katanya mayoritas Islam dan berbudaya tinggi….tapi ya sudahlah…! Mimpiku buyar seiring rem mendadak kereta karena sudah akan samapi di stasiun Tanah Abang. Itulah kenapa aku terpikir untuk menuliskan cerita kecil ini..ke teman-teman, ya itung-itung belajar menulis dan membagi renungan. by Cak Joyo