Monday, November 14, 2005

VoIP- Interactive Connectivity Establishment (ICE) solusi NAT di VoIP

Kabar yang cukup menarik...bagi orang2 yang terjun di VoIP pasti tahu!..problem NAT, selain dgn SBC (Session Border Control) ..ini bisa jadi alternatif. good luck !

Senin , 14/11/2005 12:03 WIB
Dua Raksasa Dukung Protokol 'Pembebas' VOIP
Dewi Widya Ningrum - detikInet


IlustrasiJakarta, Dua raksasa teknologi, Microsoft dan Cisco System, bersekutu di belakang sebuah protokol bernama Interactive Connectivity Establishment (ICE). Protokol itu bisa digunakan untuk 'membebaskan' Voice over Internet Protocol (VOIP) dari 'belenggu' NAT.Menurut pernyataan kedua raksasa teknologi itu, mereka akan bekerja sama untuk menambahkan metodologi ICE ke software Microsoft. ICE adalah sebuah protokol yang sedang diusulkan untuk menjadi standar. ICE memungkinkan proses tukar menukar lalu lintas telepon internet antara perangkat di dalam jaringan (yang dilengkapi Network Addres Translator/NAT) dan perangkat yang ada di luar jaringan. Tanpa ICE, panggilan VOIP tidak bisa bebas memasuki jaringan yang dilengkapi NATSebenarnya, NAT berfungsi untuk melindungi jaringan dari hal-hal yang tak diinginkan. Meski demikian, cara kerja NAT itu justru mengakibatkan blokir pada panggilan VOIP yang berasal dari luar jaringan. Menurut Wakil Presiden Office Real-Time Collaboration Group di Microsoft, Gurdeep Singh Pall, karena itu NAT menjelma jadi penghambat adopsi VOIP di kalangan bisnis."Microsoft dan Cisco kini tengah membujuk mitra mereka untuk memakai ICE agar perangkat VOIP mereka memiliki interoperabilitas pada jaringan yang dilindungi oleh NAT," papar Gurdeep seperti dilansir detikinet Senin (14/11/2005) dari Pcworld.Internet Engineering Task Force (IETF) pekan ini, minggu ketiga November 2005, sedang melakukan pertemuan di kota Vancouver, Kanada. Salah satu agenda lembaga pengawas standar internet itu adalah menjadikan protokol ICE sebagai sebuah standar. (wsh)

Kenangan...Lebaran Ketupat di Kampong

Sudah hampir seminggu lewat kita habis merayakan Hari Raya Idul Fitri...suasana pun berangsur-angsur normal settelah kita di sibukkan oleh euforia nasional negeri ini dengan acara mudik lebaran. Mulai arus mudik...jalan-jalan dan kesulitan-kesulitan hidup akibat BBM naik yang 'sejenak' dilupakan dengan pesta rakyat ini...mulai kembali hadir di depan kita. tetapi kali ini aku ndak mau pusing2 ngomongin BBM, politik, teroris dll...yang indah-indah saja deh yang aku tulis...jadi ceritanya ini mengenai Lebaran Ketupat di Kampong.
Dahulu kala..!..he... dikampong aku...seminggu setelah Hari Raya idul fitri ada yang namanya lebaran Ketupat (ini kalau aku ndak salah ingat lho ya ! gila dung ? hi) . kan biasanya orang-orang berpuasa syawal 5-6 hari dihitung mulai dari H+1 nah di hari terakhir dirayakanlah lebaran lagi yang namanya lebaran ketupat. Gimana itu lebaran ketupat ? kira-kira begini..pagi-pagi sekali habis subuh..di balai desa di"tabuh"/pukul kentongan kayu yang besar berkali-kali..tung ..tung...tung..tung...terus menrus sebagai tanda agar orang -orang segera datang ke balai desa, ngapain ?
Unixq nya adalah..setiap keluarga membawa nampan sendiri-sendiri yang berisi menu ketupat +kelapa COS/serundeng tapi gorengnya pakai wajan tanah liat dan tdk pakai minyak..nyem2...euuuunak tenan iku, atau ada yg cuma di COS/tempel dgn genteng yg udah dubakar sampai membara...nyem2..ini lbh ueenak lagi. kadang2 ada juga yg menambahi lauk pauk tempe tahu ayam dan lain-lain menuju ke Balai desa. Nampan ketupat dikumpulin dan disusun berjajar untuk kenduri yang kadang-kdang meluber sampai ke halaman Balai desa. trus orang2 pun langsung menempati tempat duduk bersila dengan cara bertukar nampan atau kadang-kadang isi nampan di campur-campur dgn cara di tukar-tukar isisnya dengan bebeerapa isi nampan lain oleh perangkat desa, terserah duduk dimana pokoknya tidak duduk depan nampannya sendiri..tiap "tampah" /nampan dihadapain 5-6 orang sesuai kapasitas ketupatnya.

Acara ini dimulai sekitar jam 06.00 dengan dipimpin oleh bapak modin dan perangkat desa yg sedikit memberi ceramah dan sambutan (nggak pakai lama), di lanjutkan dengan baca do'a dan sudah deh ! acara puncak yg ditunggu-tunggu datang juga yaitu ..makan ketupat bersama-sama dengan menu ketupat beragam....sisanya dibawa pulang dan tidak lupa mengambil tampah/nampan masing2 setlahselesai...duh ! betapa indahnya suasana dikampong..apalagi anak2 kecil..wah...asyik deh.. dan memang umumnya pesertanya yg banyak anak2 kecil...termasuk saya waktu itu..bagian bawa nampan..seneng bangeeeet..!! bayangkan itu hampir sekampong lho ?! lha acaranya saja di balai desa..kita harus jalan...bisa sampai2 3km..utk datang...tapi asyik juga sih..walau harus jalan..makin tambah nikmat makan ketupatnya soalnya..udah capek duluan...dan belum sarapan lagi....tercapailah rumus 3 yang bikin nikmat yaitu lapar+sedikit+tidak ada pilihan...hi

Begitulah kira-kira sedikit cerita lebaran ketupat dikampong aku disebuah wilayah didaerah jawa timur yang mungkin sekarang sudah tidak ada lagi kali ? soalnya udah lama ortu pindah jadi ndak lama kali tak negok kampung aku itu. Semoga cerita ini bisa jadi inspirasi untuk kita untuk memikirkan agar bisa memberikan kesan2 yang mendalam tentang nilai-nilai kebersamaan dan keindahan suasana dikampong terhadap anak2 kita yg terpaksa hidup ditengah kota...dan kehilangan moment-momen budaya dikampong yang sangat bernilai...dan saya rasa tugas kita2 yang tua ..eh aku masih muda deh..untukmenciptakan2 suasana2/moment2..yang mendalam dan penuh nilai-nilai moral, agama dll terhadap anak2 kita sebagai kompensasi terhadap keterpaksaan mereka..hidup ditengah kota bersama kita.
Sebagai bahan renungan atau pemikiran...gimana ya kita bisa menghadirkan suasana/momen budaya di kampong yang penuh dengan nilai-nilai agama dan moral yang tinggi di tengah arus informasi dan derasnya budaya merusak di tengah kota ini ? aku yakin budaya-budaya atau kebiasaan-kebiasaan di kampong itu adalah buah karya..dan pemikiran yang tinggi dari pendahulu-pendahulu kita khususnya wali-wali songo yang 'meramu' nilai-nilai agama dalam ritual-ritual budaya local..sehingga membuat agama menjadi nilai atau nafas dikehidupan sehari-hari yang akhirnya akan membentuk karakter pribadi dan negeri ini. Tetapi sayangnya nilai-nilai dan budaya itu mulai luntur dan terkikis oleh derasnya masuknya budaya-budaya luar yang kadang-kadang jauh dari nilai-nilai agama dan moral..so saatnyalah kita bangun kesadaran untuk menggali nilai-nilai di budaya-budaya negeri ini dan menghidupkannya lagi..mungkin kah ? pikiren rek yo hi. Cak Kho

Friday, November 11, 2005

Renungan...Lebaran Virtual

Assalamualaikum wr wb....
Selamat Pagi Indonesia....
Selamat Hari Raya Idul Fitri dan Mohon Maaf Lahir & Bathin....

Seminggu yang lalu negeri ini punya gawe besar yang namanya 'Mudik Lebaran', gegap gempita arus manusia yang berpindah secara massal dari wilayah urban perkotaan menuju ke kampung halamannya masing-masing. Seakan dikejar waktu dan menjadi kewajiban anak-anak negeri ini berbondong-bondong dengan jalan apa saja mulai dari motor, kereta, bus, pesawat, kapal laut dll....ktnya yang penting sampai kampong tak perduli diperjalana harus berdesak-desakan tua muda kecil besar laki permempuan 'tumplek blek' dempet-dempetan ampai meluber ke Toilet-toilet kereta. Sementara yang nasibya beruntung bisa dengan nyaman naik pesawat walaupun tetap harus berjuang mendapatkan tiket jauh-jauh hari plus menahan kekawatiran selama penerbangan agar moga-moga tidak terjadi apa-apa..atau masalah di penerbangan tingginya kecelakaan penerbangan di Indonesia plus adanya berita 'AIR tercampur AVTUR' Astagfirullah !! seperti didunia dongeng atau jaman..."kolor kadut".

Yang menarik dari semua hajatan mudik lebaran ini adalah umur ritual ini yang sudah puluhan tahun bahkan mungkin setua negeri ini dan bahkan mungkin seakan-akan sudah menjadi "rukun" yang wajib dikerjakan setiap tahun...bahkan mungkin..hajatan mudik lebaran ini ..hampir sama dengan ..hajatan Jama'ah Haji Indonesia yang setiap tahunnya begitu hiruk-pikuk dan selalu menjadi perhatian tersendiri di negeri ini.

Fenomena lain yang baru "IN' di tahun2 2000-an ini adalah Ucapan Selamat Hari Raya dan silaturahmi bermaaf-maafan via SMS dengan berbagai redaksional yang bermacam-macam yang terus menerus berdering memenuhi memori HP ku sampai-sampai ada waktu-waktu khusus harus men delete-delete sms di inbox agar tidak full memory. Teman-teman lama yang udah tahunan ndak pernah ketemu pun..saling kirim SMS lebaran shingga sekan-akan kita kembali dekat dengan mengingat-ingat memori-memori lama waktu dulu..masih sekolah/sekampung bersama. Hebatnya kemajuan teknology internet dan telekomunikasi khususnya GSm telah menggeser sedikit-demi sedikit budaya mudik lebaran dengan "Lebaran Virtual" ..lha gimana nggak virtual..kita bisa mer maaf-maafan, bertukar kabar hanya dengan mengangkat pesawat telpon..atau hanya dgn ..tulisan 'text' yang nggak ada suaranya kecuali cuma nada 'alert' nya...tapi mbahku wae ngerti... ketika ditunjukin SMS dari saudara yang titip salam ke mbah..."opo iku le ? '' ..itu mbah salam teko anake si Anu " ..cukup 'ndelok' isi SMS saja sudah tahu...dan bisa menerima..bahwa ..keponakannya sudah ...seakan-akan silaturahmi..wlaau cuma lewat ..text SMS..
kalau dipikir-pikir...ternyata budaya ...lebaran via SMS...telpon ..dan lain-lain..yang dulu ndak pernah terpikir oleh simbah-simbah kita...yang tahunya..kalau ndak datang kerumah..ya berarti belum lebaran...sekarang..Lebaran Virual ini pun sudah bisa diterima oleh...mereka-mereka yang mungkin ..baca pun kadang-kadang ada yang nggak bisa ..he he..bahkan budaya ini sudah masuk sampai ke kampong2 pelosok..oleh karena..dibawa oleh anak-anak...cucu-cucu mereka yang sudah lebih 'gatek' dan hidup di dunia informasi....
Cukup menggembirakan memang....kalau dilihat dampak dari dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dari sisi...kemudahan dan terjangkaunya ...komunikasi. Tetapi perlu disadari dan diwaspadai bahwa ada ..nilai-nilai....UNIQ yang tidak tergantikan ..oleh teknologi ...dan itulah yang menjadi ..daya magnet besar..kenapa kita selalu ingin pulang kampong...dan silaturahmi dengan...bertemu secara langsung...dgn suasananya. Dengan kita pulang kampong...bertemu dengan saudara-saudara dan teman-teman lama di kampong...akan membangkitkan ...kesan-kesan, kenangan-kenangan masa kecil...kenangan-kenangan indah di kampong...yang di kota kita sudah tidak bisa mendapatkannya lagi....dan yang lebih penting..kita bisa melihat secara langsung...kehidupan saudara-saudara dikampong atau tetangga, kawan-kawan kita.....sehingga kita bisa lebih bersyukur dan yang penting membangkitkan..gairah..kepekaan kita ..agar kalau bisa kita...bisa membantu...kehidupan mereka di kampong..dari yang kecil..dengan membagi informasi dan pengetahuan sampai..berinvestasi dikampong..yang dapat menggairahkan..kehidupan dan penghidupan..saudara...kawan..dikampong. Apalagi..di jaman sekerang ini..BBM naik gila-gilaan..penghidupan mereka pun..lebih terpuruk..lagi. Ya Allah ! terima kasih atas segala nikmat-Mu kepada kami..ini..dan jadilahkah kami ini orang-orang yang bersyukur dan yang Kau- Kasihi..walaupun kami..ini sebenarnya adalah..orang-orang yang kalah..dan diliputi..oleh dosa. Amin. Cak Joyo