Cerita Ibu Hamil...dalam Kereta Negeri....!
Penulis: Cak Joyo
Ah..seperti biasa pagi ini..aku naik kereta.. jurusan Serpong-Tn Abang..
walaupun agak telat..sampai stasiun eh ternyata dapat tempat duduk juga...rupanya hari senen..
banyak yg telat jadi..masih bnyak tempat duduk yg kosong...Asyiknya pagi ini aku duduk sama
kawan akrab aku...dari kecil sampai sekolah...jadi ngobrol deh sana-sini..mulai dari keluarga, kondisi stasiun, BBM sampai masalah negara yang carut marut....pokoknya selalu ramai klu ketemu dia...
oh ya kawan aku itu dikenal panggilannya..."Den Bladus" ceritanya panjang..kenapa dipanggil begitu...yang jelas dia orangnya emang "Sak Enaknya sendiri" atau istilah..kerennya.."freedom to be you", gaya nya nggak ...gaya 'blast' tapi gitu-gitu dia punya pengetahuan banyak..baik masalah agama, politik, sosial..pokoknya semua hal pasti dia komentari klu dianggapnya nggak betul..mungkin karena bawaan jawa timuran jadi..suka ceplas-ceplos, kritis dan..sok ramah..he he...Ya tapi karena itulah..karena kita sekampong...jadi akrab sama aku karena kurang lebih sama..stylenya walaupun ada sedikit berbeda..dalam hal-hal tertentu....pokoknya seru..lain kali ajalah aku cerita tentang dianya....
Nah..lagi enak-enaknya ngobrol dikereta..satu-persatu penumpang mulai masuk...sampai akhirnya penuh semua kursi.. tiba-tiba masuk ..seorang Perempuan setengah Baya yang lagi Hamil masuk dgn buru-buru dan mencari-cari kursi kosong..pdahal sudah penuh ..akhirnya Ibu tersebut berdiri tak jauh dari tempat kita duduk. Akhirnya aku dan Den Bladus pun saling pandang..dan mulai komentar....! aku bilang sama Den Bladus..biarin aku berdiri saja..kasihan Ibu hamil itu biar duduk ditempatku..soalany aku jadi inget klu istri lagi hamil juga..jadi kasihan...Tapi tiba-tiba Den Bladus.. memegang tangan aku..Jangan ! udah tetap duduk saja...dgn sedikit menekan pundak aku..tentu saja aku kaget...kenapa dia melarang aku..menawarkan tempat duduk aku...? dalam pikirku..wah Kawan aku ini sudah tidak punya sensitifitas Sosial lagi...udah berubah dia...sampai ketika mulutnya membisik ke aku mengatakan.. ' Gini Cak yang kayak giini ini ..yang nggak benar,...harusnya yang memberikan tempat duduk itu penumpang yang duduk ..di kursi Prioritas itu bisiknya ( di kreta AC memang ada 8 jatah kursi berhadapan yang disebut kursi prioritas yang disitu ada gambar orang cacat, orang hamil dan orang tua (lansia)). Walau agak risih..aku dengarkan juga ocehan Den Bladus..katanya..diluar negeri...kursi prioritas itu baru boleh ditempati klu di kreta itu tidak ada penumpang orang cacat/hamil/lansia...nah klu ada mereka-mereka yang duduk harus mengalah memberikan ke penumpang prioritas...! dalam hati...wah sejak kapan dia pernah ke luar negeri ..kalau iya hebat juga dia... 'trus masalahnya apa..klu aku mau kasih tempat duduk aku..?' sergah aku penuh tanda tanya..
Dgn pasang tampang serius Den Bladus sedikit keras bicaranya kali ini..".Nah kalau kamu yang ngasih tempat dudukmu.. tidak ada proses pembelajaran....baik bagi penumpang yang duduk di kursi prioritas itu..maupun terhadap Ibu Hamil itu...bahwa dia ber Hak meminta duduk di kursi prioritas walaupun sudah ada orang yg duduk disitu apalagi klu orang itu bukan kategori prioritas. Nah ! klu ndak ada proses pembelajaran..selamanya orang-orang itu nggak ngerti dan
nanti nantinya tetap saja begitu....dan yang kayak gini ini nih...yang bikin negara kita ndak maju-maju...ndak ada kesadaran sosial dan...disiplin diri...! Sekali-kali kita harus tegas...siapa lagi yang peduli dengan negara ini..dengan memperbaiki hal-hal yg kecil kayak gini...!". Dengan sedikit bingung sekaligus kagum..juga dgn pemikiran Den Bladus aku akhiri pembicaraan..”Ya sudah ! trus gimana solusinya...biar ibu Hamil itu bisa duduk ?” tanya aku dgn kesal kepadanya,
sebentar ! ..katanya...eh tiba-tiba dia berdiri dan menghampiri Ibu Hamil itu dan menyapa dan mengajak ke arah tempat duduk prioritas.
Dengan gaya diplomasi jawa..dia meminta salah satu penumpang dikursi prioritas untuk memberikan tempat duduknya kepada Ibu Hamil tersebut..dan memintanya pindah ke kursi Dia sendiri yang ditinggalkannya tadi....sambil sedikit ngoceh masalah fungsi kursi prioritas..! akhirnya duduklah Ibu hamil itu di kursi prioritas dan Bapak-bapak yang diminta pindah tadi duduk disebelah aku....Den Bladus pun kembali ke tempat aku duduk dan berdiri didepanku..wah dalam hati..aku makin..kagum sama kawan aku itu..karena pola pikirnya yang cerdas, dedikasi, berani dan baik hati.....tapi.. belum habis rasa kagumku..tiba-tiba dia membungkuk dengan nada pelan bilang ke aku..” Eh Cak awakmu mau lak wis niat nolong Ibu Hamil iku kan ? keluar deh logat campuran jawa timurannya. “ Nah..sekarang dia kan udah duduk nang nggone kan ?. gantian awakmu saiki ngadeko (berdiri) ..sini ! sambil menarik tangan aku..agak keras...sampai hampir terjerembak aku dan..dengan cepat dia duduk di tempat aku..”Dasar kupret ! ‘ ngedumel (ngomel) aku..dasar Den Bladus !...kirain dia yang mau berdiri...?!.
Tapi kupikir-pikir tak apalah..toh tadi aku udah niat, dan den Bladus pun udah kasih pembelajaran dan perbaikan untuk negeri ini...dgn hal-hal yang kecil ..ya.. sedikitnya di gerbong aku tadi lah...he he..senyum-senyum sendiri aku.
Tak lama kemudian kereta meluncur...menuju stasiun tanah abang...akupun berdiri bergoyang-goyang menggelantung dipegangan kereta..sementara Den Bladus...udah Mulai mendesis...alias ngorok..untung nggak terlalu keras..begitu kereta mulai jalan...sial ! kataku..enak aja dia tidur..dgn kaca mata hitamnya..yg sudah nggak zaman lagi itu….akupun menikmati perjalanan sambil merenung-renung...kejadian kecil didalam kereta bersama kawan akrab aku Den Bladus..pagi ini…dan coba merendra-renda mimpi dan cita-cita… seandainya ada kesadaran-kesadaran dan keberanian-kebaranian yang seperti ditunjukkan oleh Den Bladus untuk melakukan perubahan-perubahan dan perbaikan-perbaikan budaya dan disiplin …ya minimal dari pejabat-pejabat, orang-orang cerdik-pandai, ulama-ulama atau siapa saja lah yang sudah paham ….. tentu negeri ini dengan segera bisa diubah culture nya atau bahasa agamanya Akhaknya…kalau dipikir aneh juga ya…di luar negeri dalam hal tertentu Akhlak nya lebih mulia dari orang-orang negeri ini yang katanya mayoritas Islam dan berbudaya tinggi….tapi ya sudahlah…! Mimpiku buyar seiring rem mendadak kereta karena sudah akan samapi di stasiun Tanah Abang. Itulah kenapa aku terpikir untuk menuliskan cerita kecil ini..ke teman-teman, ya itung-itung belajar menulis dan membagi renungan. by Cak Joyo
No comments:
Post a Comment