Contoh: Tentang Makanan & Adabnya
Tayib berarti bagus, halal dan diridha-Nya.
Adab berarti sopan yaitu tatacara yang diinginkan Allah dalam beribadah.
“Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik- baik dan kerjakanlah amal saleh…” (Al Mu’minun : 51)
Makanan yang difirmankan Allah adalah:
“Dan dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan sebahagiannya kamu makan” ( An Nahl : 5)
“Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu) agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan)…” ( An Nahl : 14)
“Kami memberimu minum daripada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih” (An Nahl : 66)
“Dan kami turunkan kepadamu manna dan salwa. Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu.” (Al Baqarah : 57)
Al Quran mengisyaratkan mendahulukannya makan buah2an. Mereka mengandung gula, vitamin dan mineral. Selain itu mereka mengandung serat yang bukan nutriae tapi penting untuk pencernaan, bersifat menyimpan air sehingga memudahkan buang air besar. Selain itu gula akan segera mengenyangkan hingga mencegah makan yang berkelebihan.
“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (Al A’raf : 31)
Sesudah mendahulukan buah maka makan yang adab dilakukan dengan tenang, tidak tergesa-gesa, tidak langsung berbaring sesudah makan serta mengunyahnya sebanyak 33 kali.
Di antara adab makan adalah membagi perutmu menjadi tiga bagian, yaitu sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minum dan sepertiga untuk bernafas, Rasulullah SAW
bersabda:
“Tidaklah seorang
anak Adam mengisi sesuatu yang lebih buruk dari perutnya, cukuplah bagi anak Adam beberapa suap untuk menegakkan tulang punggungnya, dan jika dia harus mengerjakannya maka hendaklah dia membagi sepertiga untuk mkanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga untuk nafasnya”.6
• Tidak dianjurkan makan yang banyak, sebab Rasulullah SAW bersabda:
“Orang-orang mu’min
makan dengan satu usus dan orang kafir makan dengan tujuh usus”.7
Sekarang baca berita dibawah ini apa jadinya jika tidak mengikuti petunjuk Al-Qur'an dan Rosulnya....(manualnya manusia)
Studi: Makan Terlalu Cepat Picu Kematian
Orang yang menyantap makanan dalam waktu singkat dua kali lipat berisiko kegemukan.
SELASA, 22 NOVEMBER 2011, 14:46 WIB
Anda Nurlaila
VIVAnews - Mengapa melahap makanan terlalu cepat dapat memicu kematian lebih dini? Sebuah penelitian di Selandia Baru menemukan, orang yang makan dengan cepat berisiko dua kali lipat mengalami kelebihan berat badan.
Dalam studi terbaru yang dipublikasikan dalam Journal of American Dietetic Association, para peneliti menemukan wanita 40-50 tahun yang menghabiskan makanan mereka paling cepat cenderung lebih gemuk daripada mereka yang makan lebih lambat.
Dalam penelitian lainnya di Jepang, ahli menemukan wanita yang melahap makanan dengan cepat bahkan berisiko dua kali lebih gemuk ketimbang mereka yang makan dengan kecepatan normal. Ilmuwan Universitas Osaka memantau kebiasaan makan dari 3.000 orang, dan menemukan pria yang makan dengan cepat, 84 persen lebih mungkin kelebihan berat badan.
Ian McDonald, profesor fisiologi metabolik di Universitas Nottingham mengemukakan, saat makan dengan cepat, otak tak sempat mengirimkan sinyal kenyang. "Saraf akan mengirimkan sinyal ke otak agar perut terus mengembang," katanya seperti dilansir Daily Mail.
Pada saat yang sama, hormon yang disebut ghrelin akan diproduksi untuk memicu pesan rasa lapar. Dibutuhkan waktu 20 menit sebelum pesan dari otak memerintahkan Anda berhenti makan. Sebagai akibatnya, seseorang akan makan berlebihan.
"Banyak orang memiliki kebiasaan makan cepat saat anak-anak dan mereka tetap seperti itu saat dewasa, " katanya.
Makan dengan cepat juga berpeluang menimbulkan refluks asam lambung, serta beberapa masalah serius lain termasuk penyempitan kerongkongan, pendarahan, atau kondisi pra-kanker esophagus Barret.
Dalam studi terbaru yang dipublikasikan dalam Journal of American Dietetic Association, para peneliti menemukan wanita 40-50 tahun yang menghabiskan makanan mereka paling cepat cenderung lebih gemuk daripada mereka yang makan lebih lambat.
Dalam penelitian lainnya di Jepang, ahli menemukan wanita yang melahap makanan dengan cepat bahkan berisiko dua kali lebih gemuk ketimbang mereka yang makan dengan kecepatan normal. Ilmuwan Universitas Osaka memantau kebiasaan makan dari 3.000 orang, dan menemukan pria yang makan dengan cepat, 84 persen lebih mungkin kelebihan berat badan.
Ian McDonald, profesor fisiologi metabolik di Universitas Nottingham mengemukakan, saat makan dengan cepat, otak tak sempat mengirimkan sinyal kenyang. "Saraf akan mengirimkan sinyal ke otak agar perut terus mengembang," katanya seperti dilansir Daily Mail.
Pada saat yang sama, hormon yang disebut ghrelin akan diproduksi untuk memicu pesan rasa lapar. Dibutuhkan waktu 20 menit sebelum pesan dari otak memerintahkan Anda berhenti makan. Sebagai akibatnya, seseorang akan makan berlebihan.
"Banyak orang memiliki kebiasaan makan cepat saat anak-anak dan mereka tetap seperti itu saat dewasa, " katanya.
Makan dengan cepat juga berpeluang menimbulkan refluks asam lambung, serta beberapa masalah serius lain termasuk penyempitan kerongkongan, pendarahan, atau kondisi pra-kanker esophagus Barret.
Dr David Forecast menyarankan agar menghabiskan makanan setidaknya dalam 20 menit. Dia juga mengatakan, berdiri di beberapa titik saat makan untuk menguji apakah perut telah penuh atau tidak. "Jika Anda merasa nyaman tetapi tidak merasa perut kekenyangan saat berdiri, tandanya Anda cukup makan," ujarnya. (adi)
• VIVAnews
No comments:
Post a Comment