Kemarin di St Tn Abang ramai byk pejabat KAI dan Dephub di pagi hari. Dengar-dengar ternyata ada peresmian Double Track Tn Abang-Serpong dimulai minggu depan ( semoga minggu depan ini ya pak). Untuk yg ini selamat utk PT KAI atas sedikit langkah majunya, sebagai pengguna jasa tiap hari tentu aku senang dan siap mendukung utk menciptakan budaya berkereta yang tertib dan bertanggungjawab. SIAP PAK.
Tetapi....ironis sekali di sore harinya ketika pulang naik exspress KRL ke Serpong di dalam kereta AC itu ada yang jual buah duku, byk penumpang 'perlente' gaya kantoran yg beli (habis) dan pada makan buah di dalam kereta (kereta lambat mungkin laper kali) TAPI SAYANG byk sampah kulit Duku berserakan juga di dalam kereta...hmmm....terus terang aku kecewa dan sedih dgn negeri ini....gimana negeri Indonesia bisa menjadi Bangsa besar jika....kesadaran akan ketertiban, kebersihan warganya minimal dalam public facilities tidak ada sama sekali......yang memembuat negeri ini kacau adalah....Budaya PERMISIF ( ...kasihan dia cari makan....maaf tdk ada tempat sampah..dsb..dsb) dijadikan pembenaran utk menabrak Aturan2..dan Norma2..yg ada.
Aku jga bukan orang yg sudah taat aturan dgn sepenuhnya...tapi mbok ya mari kita ....sedikit2 berubah.....mosok sih yg gitu2 saja kita ndak bisa berubah....
Mungkin benar kata mas 'TUKUL' dlm acara empatmata nya....bisa menggambarkan kondisi KRL diatas ' kalian ini tampang sok modern, sok berpendidikan, sok perlente....tapi ternyata 'NDESO'.....kampungan....kutukupret !'......
Walaupun sebenarnya aku ndak setuju....klu wong Ndeso di identikkan dgn hal-hal yg tidak berbudaya....malahan menurut aku "Wong Ndeso" lebih berbudaya daripada wong2 yang digambarkan diatas.....opo istilah sing cocok yo ? bahkan wong primitif pun budayanya sudah tinggi..terbukti dari peninggalan-peninggalan bersejarahnya.....apapun istilahnya terserah lah...
Biarin aku jadi wong ndeso sing penting tau aturan dan berjuang mentaatinya......Yo opo pendapat peyan?
sekali lagi selamat buat PT KAI dan Maju terus....kita siap mendukungnya...
Tetapi....ironis sekali di sore harinya ketika pulang naik exspress KRL ke Serpong di dalam kereta AC itu ada yang jual buah duku, byk penumpang 'perlente' gaya kantoran yg beli (habis) dan pada makan buah di dalam kereta (kereta lambat mungkin laper kali) TAPI SAYANG byk sampah kulit Duku berserakan juga di dalam kereta...hmmm....terus terang aku kecewa dan sedih dgn negeri ini....gimana negeri Indonesia bisa menjadi Bangsa besar jika....kesadaran akan ketertiban, kebersihan warganya minimal dalam public facilities tidak ada sama sekali......yang memembuat negeri ini kacau adalah....Budaya PERMISIF ( ...kasihan dia cari makan....maaf tdk ada tempat sampah..dsb..dsb) dijadikan pembenaran utk menabrak Aturan2..dan Norma2..yg ada.
Aku jga bukan orang yg sudah taat aturan dgn sepenuhnya...tapi mbok ya mari kita ....sedikit2 berubah.....mosok sih yg gitu2 saja kita ndak bisa berubah....
Mungkin benar kata mas 'TUKUL' dlm acara empatmata nya....bisa menggambarkan kondisi KRL diatas ' kalian ini tampang sok modern, sok berpendidikan, sok perlente....tapi ternyata 'NDESO'.....kampungan....kutukupret !'......
Walaupun sebenarnya aku ndak setuju....klu wong Ndeso di identikkan dgn hal-hal yg tidak berbudaya....malahan menurut aku "Wong Ndeso" lebih berbudaya daripada wong2 yang digambarkan diatas.....opo istilah sing cocok yo ? bahkan wong primitif pun budayanya sudah tinggi..terbukti dari peninggalan-peninggalan bersejarahnya.....apapun istilahnya terserah lah...
Biarin aku jadi wong ndeso sing penting tau aturan dan berjuang mentaatinya......Yo opo pendapat peyan?
sekali lagi selamat buat PT KAI dan Maju terus....kita siap mendukungnya...
No comments:
Post a Comment